KULITINTANEWS.COM, MEDAN – Hadir dalam pelaksanaan kegiatan Active Case Finding (ACF) Tahap I di Puskesmas Helvetia Medan, Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Kota Medan, dr Pocut Fatimah Fitri mengatakan penderita Diabetes Melitus (DM) beresiko terkena Tuberkulosis (TB).
“Penderita komorbid (penyakit bawaan) seperti penderita DM beresiko dan rentan tertular TB. Jadi hari ini kita pastikan dia (masyarakat yang datang) TB atau tidak,” katanya ditemui di Jalan Kemuning No 1, Kecamatan Medan Helvetia, Sabtu (27/07/2024).
Pengecekan pasien DM yang memiliki gelaja TB dilakukan dengan dahak.
“Kalau dia enggak bergejala harus dilakukan pengecekan dengan rontgen. Maka kita hadirkan mobile X-ray pada hari ini,” beber Pocut.
Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa penderita diabetes yang terkena TB maka tidak bisa hanya melanjutkan pengobatan diabetes saja.
“Kalau penderita DM itu positif TB. Tidak bisa hanya meminum obat DM saja, tapi harus minum obat DM dan TB bersamaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, penderita penyakit komorbid lain yang dapat terkena TB yakni penyakit yang menurunkan imunitas seperti HIV.
“ODHIVS (HIV AIDS) juga, kalau yang bergejala kita lakukan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekular (TCM). Tapi bila tidak bergejala kita harus memastikan dia TB atau tidak dengan X-ray/Rontgen,” ungkap dr Pocut.
Kegiatan yang menargetkan 200 orang dalam pemeriksaan kali ini, akan dilakukan kembali pada Agustus mendatang.
“Kita akan melakukan ini serial. Nanti akan ada yang kedua dan ketiga di Agustus. Mudah-mudahan dengan skema yang sama kita akan melakukan 3 kali pemeriksaan. Kita harapkan lebih banyak masyarakat yang terskrining,” pungkasnya.(Rob)
Berita Lainnya...
Diduga Korsleting Listrik, 94 Jiwa Terkena Dampak Kebakaran Simpang Limun
Belasan Rumah di Simpang Limun ‘Dijilat’ Api
Bincang-bincang Podcast, Dishub Sumut Pastikan Kesiapan Transportasi Mudik Nataru 2024