KULITINTANEWS.COM, MEDAN – Mayoritas bursa di Asia mengalami technical rebound pada perdagangan pagi ini, Rabu (17/04/2024). Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seharusnya bisa bergerak seirama.
Disebutkan Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut) lantaran ada beberapa hal yang bisa membuat pasar akan mampu berada di zona hijau pada perdagangan di Asia hari ini. Pertama, data pertumbuhan ekonomi China mengalami pemulihan setelah rilis data PDB Q1 tumbuh 5,3% (YoY), melebihi ekspektasi sebesar 5% sebelumnya.
Kedua, pelaku pasar masih belum mendapatkan konfirmasi yang kuat terkait kemungkinan rencana serangan lanjutan dari dua pihak yang bertikai (Iran-Israel).
“Yang artinya bahwa tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah lebih dingin saat ini. Ketiga, akibat tekanan jual yang signifikan pada perdagangan sebelumnya, membantu IHSG untuk berbalik menguat secara teknikal,” sebut Gunawan, Rabu (17/04/2024).
IHSG pada sesi perdagangan pagi sejauh ini mengalami penguatan di kisaran level 7.223. Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah yang sempat menyentuh 16.200 per US Dolar pada perdagangan kemarin, pada perdagangan pagi ini juga masih melanjutkan pelemahannya.
“Rupiah sejauh ini ditransaksikan dikisaran level 16.250 per US Dolar. Pelemahan Rupiah yang mengalami tekanan dalam dua hari terakhir dipicu oleh beberapa sentimen. Mulai dari USD Index yang pagi ini masih bertahan di atas 106 (106.30), imbal hasil US Treasury 10 tahun yang berada di atas 4.6%, hingga diperburuk oleh perang Iran-Israel. Pelemahan Rupiah disisi lain, bisa menjadi beban bagi kinerja IHSG di hari ini,” terangnya.
Pelaku pasar masih pesimis bahwa The FED akan memangkas besaran bunga acuannya di tahun ini. Seiring dengan masih solidnya data ekonomi AS yang memungkinkan AS akan tetap tumbuh sehingga tidak membutuhkan pemangkasan bunga acuan.
“Sementara itu, harga emas masih mampu bertahan dan kembali naik ke kisaran $2.385 per ons troy pada perdagangan pagi ini. Emas masih prosfektif ditengah ketegangan akibat perang yang terjadi belakangan ini,” pungkasnya.(Red*)
Berita Lainnya...
Gelar Tim Pengendalian, Pj Gubsu Ajak Seluruh Sektor Jaga Inflasi Jelang Nataru
Oktober 2024, Impor Sumut Alami Peningkatan 14,84 persen
Harga Cabe Rawit Anjlok, Petani Berharap Pemerintah Berikan Solusi