KULITINTANEWS.COM, MEDAN – Guna menekan angka kecelakaan lalu lintas dan mendorong terciptanya layanan angkutan umum yang lebih inklusif (mudah diakses oleh semua orang), Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut) menggandeng UK PACT bersama konsorsiumnya dan DPD Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Sumut dalam lokakarya bertajuk ‘Pelatihan Keselamatan dan Inklusivitas untuk Pengemudi Angkutan Umum Perkotaan Mebidang’.
Pelatihan ini dilaksanakan di Le Polonia Hotel, Medan, dengan melibatkan pengemudi angkutan umum dari berbagai operator yang melayani di wilayah Medan, Binjai, dan Deli Serdang (Mebidang).
UK PACT (Partnering for Accelerated Climate Transitions) adalah program kerja sama antara Inggris dan negara-negara lain termasuk Indonesia, untuk mengatasi perubahan iklim. Program ini bertujuan untuk membantu negara-negara mitra dalam mengurangi emisi karbon dan beralih ke pembangunan rendah karbon. Sebelumnya, tahun 2023, UK PACT juga telah bekerja sama dengan Dishub Sumut dalam program Future Cities di wilayah Mebidang dan berlanjut hingga tahun ini.
“Jadi program ini adalah peluang bagi kita untuk mewujudkan sistem transportasi yang rendah karbon, inklusif dan berkeselamatan melalui pendanaan UK PACT,” ujar Kadishub Sumut, Dr. Agustinus Panjaitan, Kamis (31/10/2024).
Agustinus menjelaskan, pelatihan yang didanai melalui Program Hibah UK PACT ini, merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk mengurangi kecelakaan di jalan raya serta meningkatkan kualitas pelayanan transportasi umum.
“Setiap hari, 4-5 nyawa hilang di jalan raya Sumut. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme pengemudi, sehingga angkutan umum menjadi layanan yang aman dan nyaman dan dapat diakses termasuk orang tua, anak-anak dan dan yang berkebutuhan khusus,” ungkap Pjs Bupati Toba itu.
Selain itu, Agustinus menyoroti pentingnya peran perusahaan angkutan umum dalam menerapkan sistem manajemen keselamatan sesuai regulasi. Menurutnya, keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam operasional perusahaan.
“Sistem manajemen keselamatan yang dibuat oleh perusahaan bukan hanya formalitas perizinan semata, tapi kewajiban yang harus dijalankan. Perusahaan wajib memantau dan memastikan keamanan operasional seluruh armadanya secara digital,” tambahnya.
Pelatihan ini juga menekankan pentingnya inklusivitas, terutama bagi penumpang dengan kebutuhan khusus. Para pengemudi dibekali keterampilan mengemudi yang aman, prosedur penanganan situasi darurat, dan pemahaman mengenai inklusivitas.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap pengemudi tidak hanya mengantarkan penumpang dengan selamat tetapi juga menghormati penumpang dengan kebutuhan khusus, sebagai bagian dari pelayanan profesional,” jelasnya.
Hendra Wijaya Kesuma, MBus, Ketua MTI Sumut menambahkan, pelatihan keselamatan dan inklusivitas bagi pengemudi angkutan umum merupakan langkah signifikan dalam mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya, yang sering kali berdampak pada pemborosan bahan bakar dan peningkatan emisi. Ia menekankan, perubahan perilaku pengemudi sangat krusial untuk mendorong mobilitas yang ramah lingkungan dan meningkatkan keselamatan di jalan.
“Program ini menjadi salah satu intervensi utama dalam upaya meningkatkan kesadaran operator angkutan umum untuk menyediakan perjalanan yang aman dan nyaman. Melalui pelatihan yang komprehensif, kita dapat membentuk pengemudi yang handal dan berkomitmen terhadap keselamatan berkendara,” ujar Hendra.
Mewakili Dirlantas Polda Sumut, Kombes Muji Ediyanto, Kasubdit Kamsel, Kompol Rika Sigalingging menyampaikan, pelanggaran lalu lintas di wilayah Mebidang masih tinggi, dengan lebih dari 30.000 pelanggaran tercatat hingga Oktober 2024. Ia berharap pelatihan ini mampu menciptakan pengemudi yang lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam berkendara.
Ketua DPD Organda Sumut, Prof. Haposan Siallagan menambahkan, sinergi antara regulator, operator, dan pengguna angkutan umum sangat penting untuk menciptakan transportasi yang berkualitas. Organda, menurutnya, akan terus mendukung pengawasan dan sosialisasi kepada para pengemudi agar selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Melalui program pelatihan ini, Dishub Sumut berharap dapat menciptakan lingkungan transportasi umum yang lebih aman, nyaman, selamat dan inklusif di Sumatera Utara, demi menekan angka kecelakaan dan memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan layanan angkutan umum yang ramah dan layak.(Red*)
Berita Lainnya...
Ketua LSM GMBI Distrik Banyuwangi Serukan Pernyataan Sikap di Hari Anti Korupsi Sedunia
Diduga Korsleting Listrik, 94 Jiwa Terkena Dampak Kebakaran Simpang Limun
Belasan Rumah di Simpang Limun ‘Dijilat’ Api