KULITINTANEWS.COM, MEDAN – Ketua Partai Buruh Sumatera Utara (Sumut), Willy Agus Utomo, mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen buruh masih harus mengontrak rumah atau tinggal bersama mertua karena tidak mampu membeli rumah sendiri.
Kondisi ini, menurutnya, diperparah oleh rendahnya upah minimum di Sumut yang masih berkisar di angka Rp3,2 juta, jauh tertinggal dibandingkan daerah industri lain di Indonesia yang sudah mencapai Rp5 juta.
Willy menyebutkan, hal ini menjadi salah satu tuntutan yang disampaikan pada aksi di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di 1 Mei 2025 mendatang.
“Salah satu tuntutan lokal yang diusung adalah agar Gubsu Bobby Nasution dapat merealisasikan perumahan layak dan murah bagi buruh di Sumut,” ucapnya kepada awak media, Senin (28/04/2025).
Ia juga berharap Bobby Nasution bersedia menerima langsung perwakilan buruh saat aksi berlangsung. Dengan demikian, lanjut Willy, tudingan bahwa Gubsu hanya bersikap seremonial terhadap isu buruh bisa ditepis.
“Karena aksi kami tertib dan damai, tidak ada kepentingan politik dan lain-lain. Semoga disahuti tuntutan kami terkait perumahan kaum buruh di Sumut,” tuturnya.
Diperkirakan, sekitar seribu buruh akan turut serta, yang berasal dari berbagai daerah seperti Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, Binjai, Tebing Tinggi, dan Batubara.
“Titik kumpul aksi dipusatkan di depan Istana Maimun Medan sekira pukul 10.00 WIB, kemudian massa buruh akan long march (berjalan kaki) menuju Kantor Gubsu,” ungkapnya.(Red*)